isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 305 Bahasa Indonesia
Translator | Ramune |
Editor
| BUDI |
Proof Reader
| Mizuki Hashima |
Arc 27: Dunia Kebalikan
Chapter 305: Dua Dunia, dan Titik Temu
「Bajak laut? Ya ampun..」(Touya)
「Begitulah. Padahal Musim Dagang akan datang. Jika kami
melewati kesempatan itu, kami akan rugi besar. Menjengkelkan sekali.」 (Alba-san)
Alba-san si pedagang mengomel tentang
masalahnya, telinga
rubahnya bergerak-gerak dari tadi.
Aku diundang
untuk mengunjungi Perusahaan Strand cabang Brunhild dan kebetulan Alba-san juga
hadir. Saat ini kami menikmati teh di ruang belakang.
Pusat Perusahaan Strand terdapat di Ibukota Misumido, Bellju.
Karena Alba-san bukan pedagang
nasional Misumido, ia punya hak untuk berdagang dengan berbagai Negara, yang
mayoritas transportasinya kapal.
Negara seperti Belfast, Regulus,
Ramisshu, Rodomea, Lail, Ferzen, dan Restia sama-sama memiliki Sungai Besar, Sungai Gau, jadi ia lewat sungai. Sedangkan Negara lain yang tidak punya sungai seperti Rifurizu, Rynie, Paluf, dan
Elfrau, ia mengambil jalur laut.
belakangan ini, kabar mengatakan kalau 2 rute
tadi dikuasai Bajak laut dan puluhan kapal dagang
sudah menjadi korban. Ini masalah besar.
「jika kita asumsikan mereka bermarkas di salah satu
pulau Rifurizu, mereka sangat cerdas dan ceroboh karena berani melakukannya.」(Alba-san)
「Bagaimana dengan Rifurizu, apa mereka sudah
melakukan sesuatu?」(Touya)
「Angkatan Laut mereka memperketat penjagaan,
memang begitu, tapi…. Mustahil mereka bisa melakukannya sepanjang waktu.」(Alba-san)
Aku mengeluarkan
smartphone dari saku dan memproyeksikan wilayah laut Rynie sampai Misumido
「Search : Markas Bajak Laut」(Touya)
『Searching…… Search completed. Displaying』
“Suototototooo” Beberapa pin pun muncul di beberapa
pulau. 6, yah? Aku penasaran apakah mereka 1 kelompok atau tidak?
「Apa ini, Raja Penguasa…?」(Alba-san)
「Markas mereka. Kurasa mereka tidak memasang
barir pelindung, jadi mungkin itu sudah semuanya.」(Touya)
Aku memfotonya dengan kamera dan
memanggil Raja Rifurizu.
「Ah, Moshi-moshi.
Dengan Raja Rifurizu? Ada yang ingin saya sampaikan, mengenai Bajak Laut.
Iya……iya, benar. Begitulah. Saya sudah menemukan markas mereka, jadi saya akan
mengirimnya melalui email. …tidak
perlu merendah diri, Raja. ….begitu ya? Baiklah, saya akan menerimanya di lain
waktu. Baik, terima kasih.」
Mantap jiwa, langsung t e r s e l e s a i k a n.
「Sepertinya Rifurizu akan mengerahkan Angkatan
Lautnya ke titik-titik itu. Dengan ini, semuanya akan lebih aman, bukan?」(Touya)
「Ah, benar… ya ampun… mengatasi masalah sebesar
ini dengan sangat cepat…. Raja Penguasa, Anda benar-benar hebat.」(Alba-san)
Alba-san menghela nafas dengan
ekspresi wajah terpukau. Karena sudah terbiasa, aku meminum teh dan tidak
menghiraukannya.
「Omong-omong tentang perdagangan, aku punya proposal menarik, Alba-san
…」(Touya)
「Hou-hou. Proposal dagang Anda tidak pernah merugikan
kami. Kami senang berbisnis dengan Anda.」(Alba-san)
Aku memutar video
penampakan Dverg kemarin dengan smartphone.Tentu saja, itu Dverg yang Rosetta perbaiki.
Rosetta mengoperasikannya dengan perlahan, Dverg itu mengangkat batu besar dan
terus berjalan.
「Ini…FrameGear? Sepertinya bukan?」(Alba-san)
「Ini 『Dverg』, mesin pekerja
buatan Dwarf. Walau kalah kualitas dengan FrameDear, aku percaya mesin ini akan
membantu pekerjaan tapi masih dikembangkan, aku ingin menunjuk Alba-san sebagai
investor .」(Touya)
「Sebagai investor… ini artinya… perusahaan kami
yang akan menyediakan dana untuk pengembangannya, bukan?」(Alba-san)
「Sebagai gantinya, penjualannya akan diserahkan
pada Perusahaan Strand. Tidak begitu buruk, kan?」(Touya)
Kemarin aku sempat membicarakan
masalah ini pada pada Dwarf. Aku berkata kalau ada banyak pasar yang
kemungkinan menginginkannya, tapi mereka tidak peduli akan uang sama sekali dan
tujuan mereka adalah menyebarkan 『Dverg』yang menandakan
kebanggaan ras Dwarf ke seluruh penjuru dunia.
Kalau caranya seperti itu, apa mereka
tidak pernah berpikir kalau mungkin Negara tertentu akan memonopoli teknologi
ini?
Syarat yang mereka ajukan adalah mesin
ini bebas dijual ke siapa pun dengan harga yang sama.
Yah…karena materialnya susah didapat,
harganya pasti agak mahal, jadi tidak sembarang orang yang bisa memproduksi
masal mesin itu. Kalau aku kan punya “Lokakarya”.
Alasannya agar Dwarf yang hidup di segala
penjuru dunia akan membuat sesuatu yang serupa jika mesin itu terkenal.
「Umuuu… kalau hak penjualannya milik kami
seorang, pasti akan untung besar.」(Alba-san)
Alba-san menyandarkan badan ke kursi
sambil terus melihati video itu.
「…baiklah. Lampu hijau. Akan tetapi, saya
sedikit khawatir tentang dana yang harus
kami keluarkan.」(Alba-san)
「Bagaimana kalau Alba-san langsung bicara
dengan pembuatnya? Saat ini, para Dwarf itu menginap di lantai 2 penginapan
“Silver Moon”. Karena aku sudah membicarakan hal ini, mereka pasti akan senang
hati menemuimu.」(Touya)
Alba-san terkejut, tapi ia tersenyum
dan berkata...
「Lagi lagi.... apa Anda tidak memperkirakan
saya akan menolak proposal ini, Raja?」(Alba-san)
「Tentu tidak... mustahil Alba-san yang kukenal
mau melewatkan kesempatan sebaik ini, ya kan?」(Touya)
「Anda benar.」(Alba-san)
Alba-san menyipitkan mata dan tertawa.
Peranku hanya menjembatani mereka. Aku tidak dapat untung apa-apa, tapi Dverg
pasti akan menjadi mesin produksi massal yang bisa digunakan semua orang yang tidak memiliki bakat elemen
tanah. jika manfaatnya besar, kenapa tidak?
Setelah
berterimakasih, Alba-san akan menemui mereka besok dan aku meninggalkan kantor
perusahaan itu
Aku berpindah ke “Taman” dengan “Gate” dan melihat kalau Profesor dan
Rosetta sedang menggarap
Gerbang-Antar-Dimensi.
Bagian atasnya persis gerbang
tertentu, sementara sisi kanan kirinya terdapat benda seperti penggulung.
「Gimana, sudah selesai?」(Touya)
「Kurang lebih sudah. Sekarang kau bisa
mengaktifkannya dengan kekuatan sihir yang lebih sedikit dan batasan berat juga
sudah tidak ada, jadi semuanya bisa ikut. Kalau diberi waktu lebih lama, aku
bisa memodifikasinya lagi, tapi untuk sekarang, ini sudah cukup baik.」(Profesor)
Jelas profesor sambil membereskan
alat-alatnya.
Saat disentuh dan aku mengalirkan
kekuatan sihir seperti biasanya, kuantitas yang dibutuhkan memang jauh lebih
sedikit. Bagian atasnya berputar pelan layaknya meteran listrik.
「Apa kau sudah mengaplikasikannya di Gerbang
no. 2 di dunia itu?」(Touya)
「Ya sudah lah. Gak masalah. Dua Gerbang itu
terhubung melalui sihir dimensi, jadi Gerbang yang ada di sana juga akan jadi
seperti ini.」(Profesor)
Kalau begitu, apa enaknya mengajak
semuanya, yah? Aku juga sudah berjanji.
Aku harus mengaktifkan sihir【Translation】 dulu sebelum berangkat.
Efek dari sihir
adalah menyalurkan bahasa yang udah dipelajari ke orang lain.
Seandainya aku
bisa bahasa Naga, sayangnya mereka berkomunikasi dengan telepati dari pada
lisan.
Yah... jika
kupikirkan lagi, akan aneh jadinya jika aku bisa bahasa hewan dan makhluk
sihir. Aku tidak boleh mempelajari bahasa ayam dan hewan lainnya.
Okelah…saatnnya memanggil semuanya.
***
Sambil menunggu semuanya berkumpul,
aku pergi ke Laboratorium, mengambil baterai sihir, dan mengaktifkan 3
Etoile-ku. Saat aku datang, mereka memakai baju maid. Pasti Tika? Hadeh…biar dah...toh
bajunya cocok.
Saat kembali ke Taman, semuanya sudah
berkumpul.
Sue juga datang. Aku penasarang gimana
jadinya kalau orang 10 langsung masuk secara bersamaan (dengan tambahan Etoile
dan Pota).
Untuk jaga-jaga, aku memberitahu
Kousaka-san agar ia tidak khawatir. Inginnya sih kembali nanti malam, tapi
karena adanya perbedaan kecepatan waktu antar dunia, mungkin aku pulang besok
pagi.
Menurut profesor, ia sudah bisa
membenarkan perbedaan kecepatan tadi, tapi kami tidak akan tahu tanpa
mencobanya dulu.
Ku alirkan kekuatan sihir seperti
biasa dan Gerbang itu
pun terbuka.
「Oke, berangkat! Tapi… ayolah…」(Touya)
Semuanya kecuali profesor menggenggam
erat jubahku. Aku paham perasaan mereka, tapi gak gini juga.
「Bisa saja kita terlempar kalau terpisah dengan
Touya-san…」 (Lindzey)
「Pegang saja gak masalah! Iya kan!?」(Elzie)
Elzie dan Lindzey memegangi lengan
tangan kanan, Rue memegang tangan kanan, Hilda dan Yae memegang lengan tangan
kiri, sementara Yumina memegang tangan kiri, Rin dan Sakura memegangi kedua pergelangan tanganku , Sue memegangi punggung, dan Pola di
atas kepalaku. Terasa seperti armor. Hadeh… yah, kalau sudah sampai di sana
sih, tidak masalah.
Kami pun melewati Gerbang. Walaupun
rasanya ‘seperti menembus karet’ masih ada
tapi lebih tipis dari sebelumnya. Apa karena sudah
ditingkatkan?
Setelah melewati Gerbang, kami pun
sampai di taman yang ada di pulau Drakliff. Setelah melihat-lihat, aku
terkejut.
Taman itu dipenuhi bunga bermekaran
dan ada paving batu berjejer rapi sampai ke rumah. Sangat beda dengan yang
sebelumnya. Rasanya seperti taman yang dirawat sepenuh hati.
「Wow, bagus sekali!」(Sue)
Sue melompat dan berlari ke arah
taman. Yumina dan Rue juga mengikutinya, Pola juga turun dari kepalaku.
Ummmm, sepertinya baik-baik saja.
Tidak ada masalah dengan Gerbangnya.
「Yae-san, ada banyak naga…」(Hilda)
「Tempat ini memang pantas disebut pulau naga…」(Yae)
Tempat yang dilihat Hilda dan Yae
dipenuhi wyvern.
Ini adalah pulau Drakliff dan rumah
milikku, tapi aku penasaran siapa yang mengelola taman? Ah, apa mungkin Naga
Perak itu… Shirogane?
「Tuan dan Nyonya sekalian, senang bertemu Anda
sekalian.」(Shirogane)
Seakan menjawab pertanyaanku,
Shirogane berjalan dari sisi rumah.
Berbeda dengan sebelumya, rambut perak
panjangnya diikat dengan sebuah tali, dan ia memakai baju butler hitam lengkap dengan sapu tangan putih. “Ununnu” tampan
sekali! Ia terlihat keren, sial!
Shirogane berjalan mendekat dan
menundukkan kepalanya. Tubuhnya juga bagus. Sambil menyembunyikan kecemburuan,
aku mengenalkannya pada semua orang.
「Semuanya, dia Shirogane, pengelola tempat ini.
Walaupun terlihat seperti ini, sebenarnya ia adalah naga perak.」(Touya)
「Saya Shirogane. Senang berkenalan dengan Anda.」(Shirogane)
Semuanya melihat satu sama lain
sementara Shirogane terlihat bingung. Oh iya… aku belum mengaktifkan【Translation】. Mereka tidak
tahu Bahasa dunia ini.
「【Translation】」
(Ramune: Translation memang
hebat!)
Setelah itu, mereka paham ucapan
Shirogane.
Mereka pun saling
berkenalan dan aku menjelaskan jika mereka semua adalah tunanganku kecuali
profesor. Walaupun ia
ngotot bilang ‘aku nyonya’. Aku tidak mengakuinya.
「Jadi, bagaimana ceritanya taman ini bisa
seindah ini?」(Touya)
「Ah, itu... Anda berkata saya boleh melakukan
apa saja, jadi saya sedikit mendekorasinya.」(Shirogane)
Jadi dia toh. Dasar... Naga mengelola taman, naga perak
ternyata memang sedikit aneh.
「Baiklah, saya akan memandu Anda sekalian ke
dalam rumah, tolong ikuti saya.」(Shirogane)
Para gadis itu bukan nyonya tapi
mereka tidak menyela dan akhirnya mengikutinya. Ia memang cakap.
Rumah yang tadinya kosong, sekarang
terisi perabotan yang bagus. Karpet mewah, lampu batu sihir cahaya, lemari,
tanaman, lukisan, kasur, sampai tirai jendela. Semuanya tertata rapi.
「Sepertinya jiwa senimu berkelas…」(Touya)
「Karena kota manusia sangat menarik, saya
mengira akan lebih baik kalau rumah ini diisi barang berkelas.」(Shirogane)
Ia benar, lagipula rumah ini jadi
indah. Yap, tidak ada komplen.
「Touya-san, ada perpustakaan!」(Lindzey)
Lindzey menemukan ruangan penuh buku,
yang membuatnya tertarik. Rin mengambil 1 buku dan membacanya dengan tatapan penuh
rasa keingintahuan. Profesor juga terlihat tertarik.
「Kau juga beli buku?」(Touya)
「Iya. Karena sudah 200 tahun tidak pergi ke
kota manusia, saya membelinya untuk up to
date dengan budaya manusia.」(Shirogane)
Yap, pengetahuan memang penting. Genre-nya juga banyak. Dari sejarah
sampai buku tutorial, peperangan, akademis, dan buku memasak. Bentar, apa naga
bisa memasak?
Setelah meninggalkan perpustakaan dan
sampai di ruang keluarga, terlihat sofa besar lengkap dengan meja, bunga di vas
yang terlihat mahal. Di dinding juga terlihat jam dinding antik.
Saat duduk di sofa, rasanya sangat
nyaman… nyaman sekali.
「Beristirahatlah sejenak. Saya akan membuatkan teh.」(Shirogane)
Shirogane menunduk dan meninggalkan
ruangan.
「Hebat sekali. Tapi, pak tua di rumahku tidak
kalah hebatnya.」(Sue)
Sue yang duduk di sisiku mengatakan
hal itu. Tentu saja ia membandingkannya dengan Reim-san. Pembantu rumah kami, Reim-san juga tidak kalah hebat kok.
「Jadi… apa yang akan kau lakukan? jika bisa, aku ingin kembali nanti malam
karena tidak tahu perbedaan waktu dunia ini dengan milik kita.」
「Kalau saya…ingin pergi ke ibukota.」(Rue)
Ucap Rue sambil duduk di sisi yang
berseberangan dengan Sue.
Saat ia bilang “ibukota”, tempat yang
bisa kutuju hanya Ibukota Allent Kerajaan Suci Arendt dan Goldes, kota kasino
Kerajaan Strain.
Iya juga ya, selain 2 tempat itu, aku
tidak pernah jalan-jalan.
Kalau tujuannya rekreasi, Goldes tempatnya, tapi kemarin ada
kejadian pasar gelap dan aku tidak mau
terkena masalah lagi. Makanya, Allent saja.
Akan lebih bagus kalau kami tidak
bertemu Nia dari “Red Cats”… Kemungkinan ia tidak akan keluar dari markas
rahasia. Apa kata para gadis kalau sampai Nia bilang aku melihat celana
dalamnya?
「Ada apa, Touya-dono?」(Yae)
「Ah-no, gak apa-apa kok…」(Touya)
Aku tersenyum ‘tuk mengelabuhi Yae.
Berangkat sekarang saja, kah? Selain
Sancho-san dan “Red Cats”, aku tidak punya kenalan lagi, dan kurasa jalan-jalan
saja sudah menarik kok.
Saat kusampaikan ide itu sambil
menikmati teh buatan Shirogane, hanya profesor yang bilang tetap tinggal untuk
memasang baterai kekuatan sihir ke Gerbang 2 dan melakukan perbaikan. Ia
berkata akan menyelesaikannya malam ini juga.
Aku juga menitipkan trio Etoile ke
Shirogane. Mereka belum terlatih dan aku tahu kalau Shirogane tidak akan
mengajari yang aneh-aneh.
Bukannya golem tidak akan mengikuti
arahan dari mereka yang bukan pemiliknya sih, tapi untuk jaga-jaga, aku memberitahu mereka
untuk mematuhi Shirogane.
「Okelah kalua begitu, kami berangkat dulu. Nanti
malam kita pulang.」(Touya)
「Berhati-hatilah di jalan.」(Shirogane)
『Pi』
『Po』
『Pa』
Trio Etoile Meniru Shirogane yang
menundukkan kepala. Sip, aku tidak salah memasrahkan mereka padanya.
Kubuka “Gate” dan berpindah dari sana
ke gang belakang ibukota Allent.
Sesampainya di jalan utama, semuanya
melihat golem dan penduduk dunia ini.
Seseorang sedang menaiki golem yang
persis Dverg (tapi lebih bagus), menarik suatu gerobak. Saat memikirkannya,
golem ber-armor setinggi 2.5 meter muncul dari sisi lain jalan, di depannya,
orang yang terlihat seperti pemiliknya, berjalan santai melewati kami.
「Uwaaa… Kita memang sampai ke dunia lain, yah…」(Hilda)
「…kagetnya...」(Sakura)
Ucap Hilda dan Sakura yang melihati
golem dan penduduk.
Yang lain juga melihat ke mana-mana
sambil terus berjalan di dekatku, membuat kami terlihat seperti orang aneh.
Pola juga berjalan di dekat kami,
awalnya dilihati penduduk, tapi akhirnya diabaikan begitu saja. Kemungkinannya
Pola dianggap sebagai golem. Yah… daripada dianggap aneh, gak apa-apa lah.
「Pergi ke tempat Sancho-san dulu ya? Uangku hampir habis soalnya.」(Touya)
「Pedagang yang berhutang budi padamu,
Touya-san?」
「Iya... aku akan memintanya membeli emas atau perak lagi.」(Touya)
Uang “Red Cat” dari penjualan
orichalcum sudah hampir habis untuk beli trio
Etoile kemarin. Untuk makan sih cukup, tapi kan setelah ini mereka pasti ingin
beli oleh-oleh. Punya uang lebih baik daripada tidak sama sekali.
Sesampainya di depan “Perusahaan
Sancho”, aku bisa melihat Sancho-san sedang berbicara dengan orang, wajahnya
terlihat resah.
「Oh, Touya-san! Apa kau butuh sesuatu denganku?…
apa ada yang terjadi?」(Shanco)
「Selamat pagi, Sancho-san. Aku ingin kau
membeli barangku lagi… tapi sebelum itu… apa terjadi sesuatu?」(Touya)
「Err, gini lho… ada masalah di desa Jiore, tapi
kabar mengatakan ada satu orang yang berhasil lolos dari maut…」(Shanco)
「Masalah?」(Touya)
Masalah, toh… Saat aku terlihat
bingung, Sancho-san terkejut.
「Tidak tahu? Ini jadi berita utama lho. Bahkan
sudah muncul di koran…」(Shanco)
「Maaf. Aku baru datang, jadi…」(Touya)
Kesampingkan itu, di sini ada koran? Kalau dipikir-pikir, di markas “Red
Cats” juga ada benda komunikasi, teknologi seperti ini mungkin sudah ada. Kalau
di dunia Yumina yah… hanya ada artifak dan semacamnya.
Walau gak ada koran pun, dunia Yumina
punya batu ukir.
「Pantas saja tidak tahu. Lihat ini, ini lho…」(Shanco)
Sancho-san menunjukkan kertas yang dipegangnya. Ah, jadi ini
korannya? Kotor, kurang bagus, dan ukurannya pun setengah dari koran Bumi, tapi
tulisannya sangat rapi.
Kulihat tulisan besar itu, dan menahan
hafas…
『Monster Sihir Emas Telah Muncul.』
Aku terus melihati foto yang ada di
bawahnya. Walaupun ini pertama kalinya aku melihat sesuatu yang berbentuk
kumbang, tebakanku tidak salah.
「Fraze-Emas…!」(Touya)
Monster emas. Tak salah lagi, ini
Fraze buatan Dewa-Iblis.
Kayaknya ada mistranslate deh Min, bagian pembantu Reim dan satunya.
ReplyDeleteSemangat min kutunggu chap 319
ReplyDeleteLanjooottt
ReplyDeleteLanjut min... 💪
ReplyDeleteTerimakasih min
ReplyDeleteMantap min saya suka terjemahan nya ga asal2lan dan mudah di pahami, lanjutkan bro terimakasih
ReplyDeleteLanjoot jangan bikin penasaran anjay :v
ReplyDeleteMantep lah
ReplyDeleteSemangat min
ReplyDeleteNext
ReplyDelete