Isekai wa Smartphone to Tomo ni Chapter 312 Bahasa Indonesia
Translator | Salra |
Editor
| Antony |
Proof Reader
| Shiro7D |
Arc 28: Pergerakan Janin
Chapter 312: Hanyut, dan Hipnotis
“Selamat
datang kembali, Touya-sama, para istri dan lainnya”
(Shirogane)
“Pi.”
“Po.”
“Pa.”
Meniru
gerakan Shirogane, alias naga perak dalam versi manusia. Ketiga [Etoile] juga
ikut membungkuk kepada kami. Sepertinya mereka jadi semakin lebih baik sekarang.
Saat
ini, kami bertujuan datang ke dunia kebalikan untuk mengkonfirmasi, apakah
invasi besar-besaran fraze kemarin berefek pada dunia ini?
Normalnya
Fraze yang mencari inti [Raja] tidak akan muncul disini. Namun, dengan
munculnya jenis varian. Aku agak khawatir apakah beberapa dari mereka juga
muncul disini.
Namun
setelah aku melakukan pencarian untuk varian melalui smartphone, ternyata tidak
ada yang muncul. Sepertinya aku hanya terlalu khawatir...
“Touya-kun,
Touya-kun. Apakah menurutmu aku juga termasuk dalam ‘Para istri’ itu?”
(Regina)
“Tidak,
apa kau tidak dengar ada kata ‘lainnya’ disitu?”
(Touya)
“Mungkin
maksudnya itu ‘Para istri dan selirnya’ ya kan?”
(Regina)
Professor,
memakai mantel putih longgar yang sama seperti biasanya, mengatakan itu sambal
tersenyum lebar.
Saat
ini, anggota yang ikut pergi adalah Yumina, Rue, Linze, Rin, dan Professor.
Sue,
Elze, Yae, Hilda, dan Sakura mempunyai hal lain untuk dikerjakan jadi tidak
bisa ikut ke sini saat ini.
Mereka
semua melakukan beberapa hal seperti Sue sedang bersama keluarganya, Elze, Yae
dan Hilda sedang membantu orde kesatria, sedangkan sakura sedang mengajar di
sekolah bersama ibunya, Fiona-san.
Karena
tujuan aku datang kali ini hanyalah untuk memeriksa keadaan dunia ini, jadi
seharusnya urusan itu sudah selesai. Namun Lindze dan Rin mengatakan mereka
ingin membaca buku di perpustakaan mansion, dan proferssor ingin pergi
jalan-jalan karena sebelumnya ia melawatkan kesempatan itu.
Yah,
langsung pulang juga rasanya agak sia-sia, jadi mungkin sebaiknya aku juga ikut
pergi jalan-jalan saja. Lagian Yumina dan Rue ada disini.
“Untuk
sekarang, mari kita menuju ke ibukota Kerajaan Suci lagi.”
(Touya)
“Ayo
kita cari makan di sepanjang jalan.”
(Yumina)
“Oh,
ide bagus.” (Touya)
Aku membuka
[Gate] dan berpindah bersama dengan Yumina, Rue dan Professor ke gang kecil
dimana tidak ada tanda tanda orang seperti biasanya.
Begitu
kami pergi ke jalanan besar, keramaian orang yang lalu lalang dengan
pemandangan golem yang bergerak kesana kemari menyambut kami.
Setelah
membeli beberapa koran dari penjual koran yang berada di pinggir jalan, kami
berjalan-jalan keberbagai tempat sebelum akhirnya menuju kearah kafe yang
parnah kami kunjungi bersama terakhir kali.
Karena
ini sudah melewati jam makan siang, jadi kebanyakan kursi telah kosong. Aku pun
memesan beberapa makanan ringan, serta minuman bernama "Kofi" yang
sedang minum oleh orang di sebelah kami. Dari aromanya sepertinya itu memang
kopi.
Aku
membaca dan menelusuri koran yang aku beli sambil mengunyah sandwich dan salad.
Jika Rin ada di sini, mungkin aku akan dimarahi lagi karena memiliki kelakuan
yang buruk...
“Punya
koran seperti benar-benar berguna yah... Aku penasaran, apakah Brunhild bisa
menerapkan sesuatu yang mirip seperti ini juga...”
(Touya)
“Karena
saat ini, metode komunikasi jarak jauh sudah tidak asing lagi, jadi seharusnya
kita dapat memproduksinya secara massal di Babylon. Namun hal semacam ini
memiliki kemungkinan terciptanya masalah seperti laporan yang keliru atau teori
konspirasi. Jadi meskipun itu berguna, membuatnya di dunia yang terlalu makmur
bukanlah ide yang bagus"
(Regina)
Aku
membaca dan menelusuri koran bersama professor dan meminum “Kofi” yang aku
pesan setelah kami selesai makan. Yap, bagaimanapun juga ini adalah kopi.
Rasanya agak sedikit aneh dan sejujurnya aku tidak suka rasanya, tapi bukan
berarti aku tidak bisa meminumnya, hanya saja.... Mari tambahkan sedikit gula.
“Oya?”
(Regina)
Professor,
yang tengah membaca koran, mengangkat suaranya sedikit. Kemudian dia
menyipitkan matanya dan menatap bagian tertentu sebelum mengeluarkan sesuatu
dari saku mantelnya dan menggunakannya untuk melihat korannya lagi. Apakah itu
kaca pembesar?
“Ada
apa?” (Touya)
“Yah,
tentang artikel ini...”
(Regina)
Bagian
yang professor tunjuk memiliki judul [kapal Bajak laut hayut di pantai, di
pelabuhan Barukuru].
“Kapal
tak dikenal yang dicurigai sebagai kapal bajak laut hanyut di pelabuhan
Barukuru. 34 anggota awak di dalam kapal ditangkap... terus?”
(Touya)
“Lihat
foto “kapal bajak laut” di sebelah sini. Bagian ini. Meskipun lambang pada
layarsudah compang-camping. Tapi bukankah itu kelihatan familiar?”
(Regina)
Nn?
Lambang? Aku memimjam kaca pembesar dari professor dan menatap foto monokrom
yang diperbesar di koran. Layarnya sudah setengah rusak, oke...
Sebuah
gambar unicorn hitam dan putih di atas perisai yang berkilauan dengan
bintang-bintang muncul di kaca pembesar ... Tunggu, ini ...!
“Kenapa
ada lambang Rifurizu!?”
Aku
menatap gambar yang diperbesar dengan kaget. Tidak mungkin. Apakah ini salah
satu kapal yang dilaporkan menghilang saat penumpasan bajak laut saat itu!?
Kalau tidak salah nama kapalnya McClane...
Saat
aku membaca sisa artikel dengan cepat, dikatakan bahwa kapal yang tidak
diketahui berasal darimana itu, ditahan di pelabuhan dan seluruh awaknya
berbicara dengan Bahasa yang tidak dapat di mengerti. Atas perintah kepala
pelabuhan Barukuru, mereka saat ini telah di tahan.
“Apa
artinya ini? Kenapa kapal Rifurizu berada di dunia ini?”
(Rue)
“Aku
juga tidak tahu... Tapi aku dengar dari Kami-sama kalau memang ada kasus dimana
orang tidak sengaja melintas ke dunia lain...”
(Touya)
Sementara
menjawab pertanyaan Rue, aku mencoba menyusun pikiranku. Apakah ini kebetulan?
Atau mungkin...
“Apapun
kasusnya, kita tidak bisa membiarkan mereka, kita harus menyelamatkan mereka bagaimanapun
caranya...” (Touya)
“Tunggu.
menyelamatkan mereka saat ini mungkin adalah pilihan terbaik, namun apa yang
akan kau lakukan setelah itu? Mengembalikan mereka ke Rifurizu?”
(Regina)
“Tentu
saja, itu... Ah, aku mengerti...”
(Touya)
“Ya.
Jika kau hanya menyelamatkan mereka secara normal, kau harus menjelaskan
tentang dunia kebalikan pada mereka. Bukan hanya anggota awak, tetapi Rifurizu,
dan kemungkinan seluruh pemimpin kedua dunia juga. Tetapi jika kau bertanya
kepadaku, kurasa ini masih terlalu dini untuk itu.”
(Regina)
Itu
benar. Aku tidak bisa mengharapkan mereka menerima masalah ini dengan mudah
seperti Yumina dan yang lainnya. Ya, karena adanya Fraze, kurasa mereka agak
mengerti konsepnya...
“...
Kalau tidak salah, harusnya ada sebuah sihir kuno dengan atribut kegelapan yang
bisa menerapkan hipnotis, ya kan?”
(Touya)
“[Hypnosis],
ya? Yah, kurasa itu benar. Jika kita menggukan sihir tersebut, kurasa kita bisa
membuat ingatan mereka menjadi tidak jelas.”
(Regina)
Di
dalam sihir kuno atribut kegelapan, ada beberapa tipe manipulasi mental.
Termasuk seperti manipulasi ingatan, membuat tidak sadarkan diri, membingungkan
orang lain, manjadikan orang gila, menggoda orang lain, atau bahkan
menghilangkan pikiran seseorang. Dan jika terjadi sedikit saja kesalahan, hal
itu bisa mendatangkan malapetaka.
Sejujurnya
aku sedikit ragu menggunakan sihir semacam ini terhadap orang yang bukan
penjahat atau bajingan di bumi, tetapi kurasa apa boleh buat. Selain, mereka di
jebloskan ke penjara tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi, mereka bahkan
tidak dapat memahami sepatah kata pun dari apa yang dikatakan oleh para
penahan. Kupikir itu adalah jenis kenangan tidak pernah ingin mereka
simpan dalam hidupnya.
Aku
pernah membaca buku soal [Hypnosis] di perpustakaan Babylon sebelumnya, jadi kupikir
aku bisa menggunakannya.
“Kalau
begitu, ayo selamatkan mereka. Lokasinya... Kerajaan Panashes, Pelabuhan
Barukuru... Di sini.”
(Touya)
Aku
menggunakan fungsi map smartphone, untuk mengkonfirmasi lokasi pelabuhan yang
tertulis di koran.
“Paluf
dan Rynie... Bukankah lokasinya sama dengan pulau Palunie yang ada di dunia
kita?” (Yumina)
Seperti
yang dikatakan Yumina, pelabuhan Barukuru terletak di pulau yang mirip dengan
Pulau Palunie di Dunia Permukaan. Agak jauh dari Alent ...
“Aku
ingin terbang dulu. Semuanya tolong tunggu sebentar”
(Touya)
“Baiklah.
Hati-hati, ya...” (Yumina)
Aku
mungkin bisa langsung kesana jika menggunakan [Teleport], namun mengingat
kejadian sebelumnya…. mari lakukan secara perlahan saja. Seharusnya tidak akan
memakan waktu lebih dari 30 menit kalau aku terbang dengan kecepatan penuh.
Aku
meninggalkan kafe dan memasuki sisi area dekat gang kecil sebelum menghilang
dengan [Invisible].
Aku
lalu menaikkan diriku beberapa km di atas tanah dengan [Fly], dan mulai terbang
dengan kecepatan tinggi di atas awan menggunakan [Accel].
Tak
lama kemudian, aku bisa melihat laut di bawah ku. Di depan adalah bayangan
sebuah pulau besar; Kurasa itu adalah Pulau Palunie, atau Kerajaan Panashes
kalau disebut di sini.
Aku
mendarat di pelabuhan, yang berada di sebelah tenggara, sebelum segera membuka
[Gate] dan kembali ke gang kosong di Ibukota Kerajaan Suci. Setelah membiarkan
semuanya menunggu di kafe, kami lalu kembali ke Barukuru dengan [Gate].
“Ada
cukup banyak kapal di sini. Mereka juga memiliki bentuk yang aneh...”
Rue
berkomentar sambil melihat kapal-kapal yang mengambang di pelabuhan dan daerah
sekitar.
Di
antara kapal-kapal yang berjejer di pelabuhan, ada juga kapal yang tidak
memiliki layar. Apa itu kapal bertenaga uap? Tidak, apa mungkin bertenaga
sihir? Di dermaga, beberapa anggota awak sedang menurunkan barang bersama
dengan beberapa golem.
Ada
beberapa ikan yang di jual di warung terbuka. Bau unik ikan mentah masuk ke dalam
hidungku, tapi tidak seburuk yang aku pikirkan.
Mungkin
mereka mendinginkan ikan dengan es yang dibuat dengan sihir atau sejenisnya...
Bau
harum ikan bakar yang dijual di warung terdekat memancingku ... Tidak, aku harus
menahan diri. Sekarang bukan waktunya untuk itu. Oh, apa mereka sedang memanggang
sazae di sana?
“Touya-san,
disana!” (Yumina)
Di
tempat yang Yumina tunjuk, ada sebuah kapal usang yang mengambang di dekat
pantai yang sulit dilihat secara normal. Terdapat lambang Unicorn di layar
compang-camping yang menggantung tak bernyawa dari tiang yang tampak rusak.
Tidak di ragukan lagi, itu lambang Rifurizu.
Ketika
kami mendekati kapal agar dapat melihat lebih jelas, ada plat nama yang masih
tergantung di tubuh kapal. Walaupun sedikit tidak jelas, namun tulisan
“McClane” yang terukir disitu masih dapat di baca.
“Sudah
kuduga, ini adalah kapal McClane.”
(Touya)
Kurasa
kapal itu berhasil selamat, yah... mungkin itu karena namanya persis dengan
milik detektif yang sial itu.
(Shiro7D
: Jujur, gw enggak paham….)
(UD :
mungkin yang dimaksud itu detektif McClane dalam film Die Hard)
Aku
memanggil pelaut terdekat untuk mendengar cerita lebih rinci mengenai
penangkapan kapal tersebut.
Sepertinya
kapal ini hanyut ke pelabuhan 4 hari yang lalu, pada pagi hari setelah badai
baru saja lewat. Jumlah orang yang ditemukan di atas kapal adalah 34 orang. Ada
beberapa yang lain, tetapi mereka sudah mati, atau begitulah yang aku dengar.
Petugas
pelabuhan mencoba untuk bertanya bagaimana mereka berhasil berakhir seperti
ini, tapi mereka tidak dapat memahami satu kata pun yang diucapkan, dan
akhirnya penyelidikan semakin tidak jelas.
Mereka
mencoba memberikan peta dan meminta awak kapal untuk menunjukkan dari mana
asal, tapi reaksi mereka hanya membolak-balik peta, dan berteriak keras. Tampaknya
mereka sedang mengeluhkan sesuatu. Pada akhirnya petugas pelabuhan tidak
mendapatkan hasil apapun.
Anggota
awak juga tampak takut saat melihat golem. Mungkin karena stres, beberapa di
antaranya sudah mulai mengamuk. Karena segala cara berakhir dengan jalan buntu,
mereka akhirnya ditahan di penjara pelabuhan.
Karena
mereka menemukan benda-benda seperti senjata dan meriam di dalam kapal,
seseorang menyangka mungkin mereka adalah bagian dari bajak laut yang sedang
berkeliaran di lautan terdekat.
Yah,
mereka itu adalah bagian dari angkatan laut negara jadi sudah pasti mereka
memiliki senjata di kapalnya ...
“Padahal
tujuan mereka berlayar adalah untuk penaklukan bajak laut...”
(Touya)
Tapi
pada akhirnya mereka diperlakukan sebagai bajak laut.
Untuk
sekarang, sepertinya orang-orang disini belum memastikan perlakuan yang tepat
untuk mereka. Namun jika mereka dianggap sebagai bajak laut, mereka pasti akan
dieksekusi tanpa ragu. Aku harus cepat menyelamatkan mereka.
Penjara
awak McClane sepertinya di tempatkan di bangunan sebelah asrama pasukan
keamanan pelabuhan.
Hari masih
terlalu terang untuk melakukan penyusupan. Tetapi tidak masalah, karena kami
bisa menjadi tidak terlihat. Kami tiba di sebuah bangunan berlantai tiga
di sudut pelabuhan. Jadi bangunan di sebelahnya adalah penjara, ya? Struktur bangunan
ini tampak kasar. Sepertinya terbuat dari bahan beton.
Mungkin
karena masih siang hari, jadi hanya ada satu penjaga di pintu masuk.
Orang-orang berjalan dengan normal di jalan, dan jika sesuatu terjadi, penjaga bisa
bergegas lari ke gedung sebelah. Apakah penjagaannya longgar karena itu?
Setidaknya, Itu adalah keadaan yang harus kami syukuri.
“[Invisible].”
(Touya)
Aku
pergi ke tempat sepi dan membuat kami semua tidak terlihat, lalu kami lewat
tepat di depan penjaga tanpa masalah. Ada anak tangga menuju bawah di sudut
ujung bangunan, dan beberapa penjara ada di depan.
Sepertinya
ada sekitar 10 orang di masing-masing dari tiga sel yang dihuni. Semua orang terlihat
menundukkan kepala mereka. Ada beberapa orang yang duduk tak berdaya, berbaring
miring, dan ada juga yang mengeluarkan suara isakan kecil.
Aku
mengaktifkan [Silence] agar suara kami tidak terdengar dari luar. Dengan ini,
bahkan jika mereka membuat keributan besar, penjaga tidak akan ada yang
memerhatikan.
Saat
aku menonaktifkan [Invisible]. Para awak berada di dekat kami langsung terkejut
dan menjauh dari kami.
“Apakah
ada orang yang menjadi kapten atau perwakilan kalian disini?”
(Touya)
“Kau
bisa bicara bahasa kami?”
(Awak kapal)
“Ya.
Aku juga tahu tentang kalau kalian adalah bagian dari pasukan penaklukan bajak
laut yang dikirim dari Rifurizu.”
(Touya)
Di
antara anggota awak yang terkejut, seorang pria dengan janggut merah mengenakan
pakaian kotor maju sampai di depan jeruji logam dan berbicara kepadaku.
“Namaku
adalah Simons. Aku merupakan wakil kapten dari pasukan ini. Kapten telah
terlempar ke dalam laut saat kami masih hanyut di lautan...”
(Simons)
“Apa
yang sebenarnya terjadi? Tolong ceritakan padaku secara rinci.”
(Touya)
Ketika
aku bertanya kepada Wakil Kapten Simons, dia melihat ke bawah dengan wajah
pahit dan mulai berbicara perlahan seolah-olah menelusuri kenangannya.
“Aku
tidak tahu... Waktu itu, kami seharusnya menuju ke persembunyian bajak laut
bersama dengan armada lain. Namun, sebelum kami sadari, kami tiba-tiba di
kelilingi kabut dari semua sisi. Padahal cuaca sampai saat itu masih cerah,
namun kabut semakin lama semakin tebal. Kabut pun tiba-tiba berubah warna
menjadi keemasan, dan kami tidak tahu harus kemana, atau apakah kami sedang
bergerak saat itu. Kompas yang kami miliki tidak bisa digunakan dan tidak ada
matahari atau bintang yang terlihat. Dan pada saat kabut akhirnya hilang,
tiba-tiba kami berada di tengah badai. Kami semua berpengangan erat sekuat
tenaga pada kapal dan hanya bisa berdoa agar kapal tidak tenggelam. Saat badai
akhirnya hilang, tanpa kami sadari kami sudah sampai di pantai ini.
Pada
saat kami berpikir akhirnya kami telah selamat, semua orang tidak mengerti
apapun yang kami katakan. Bahkan jika aku mengatakan nama-nama dari beberapa
negara yang aku kenal dihadapan mereka, mereka tampak kebingungan akan hal itu.
Dan disini ada kapal aneh serta hewan besi bergerak yang tidak pernah kami
lihat sebelumnya... Hei bisakah kau beritahu dimana tempat ini sebenarnya?
Binatang besi apa itu? Dan kenapa petanya terbalik—”
(Simons)
“[Muncullah
kegelapan, tanamkan ingatan palsu, Hypnosis].”
(Touya)
Aku
mengaktifkan [Hypnosis] tanpa menunggu wakil kapten Simons menyelesaikan
kata-katanya.
Kabut
ungu berangsur-angsur menyebar ke sekitar dan tak lama kemudian semua anggota
awak lain memiliki pandangan kosong di mata mereka.
“Baiklah,
dengarkan aku. Kalian semua terpisah dari armada kapal utama Rifurizu dan
kalian diserang oleh monster di laut. Meski kalian entah bagaimana
selamat, kapal kalian lalu bertemu dengan badai dan mendarat di pulau yang
tidak diketahui. Kalian semua melalui batas antara hidup dan mati. Dengan
demikian, kalian melihat mimpi yang aneh, yang dimana membawa kelaparan dan
kondisi ekstrim yang kalian alami. Kapal aneh dan binatang besi yang kalian
lihat hanyalah mimpi. Itu hanyalah halusinasi kalian saja”
(Touya)
“Halu...sinasi...”
(Awak kapal)
Para
anggota awak bergumam dengan mata kosong. apakah sihirnya bekerja dengan baik?
Rue
bertanya padaku apakah perlakuan semacam ini baik-baik saja, namun dalam hal
ini, yang kulakukan lebih seperti pemutarbalikan ingatan mereka, jadi
seharusnya tidak apa-apa. Terlebih lagi… Bukankah mereka memang bertemu dengan
badai?
Intinya,
mereka hanya menganggap pelabuhan ini sebagai mimpi saja.
Setelah
memecahkan kunci sel penjara, aku membuka [Gate] Pulau Dracliff dan membiarkan
Yumina dan yang lainnya menjadi pemandu ketika mereka mulai membawa anggota
awak kapal kembali.
Seperti
pasien yang berjalan sambil tidur, anggota awak yang berjalan terhuyung-huyung
memasuki [Gate] menuruti instruksi dari Yumina dan lainnya.
Setelah
semua orang masuk melewati [Gate], akupun pergi meninggalkan penjara bawah
tanah. Aku menyimpan kapal McClane yang ditinggalkan di dekat tepi pantai
dengan [Storage], dan pergi ke Pulau Dracliff sebelum orang-orang memperhatikan
dan mulai membuat keributan.
Setelah
sampai, para anggota awak di sana duduk dengan mata kosong seperti sebelumnya.
Tidak
baik bagi kesehatan mental jika kami membiarkan mereka terus dalam keadaan
seperti itu. Jadi lebih baik kami segera membawa mereka kembali ke dunia
permukaan.
Dan
tiba-tiba saja ada notifikasi panggilan masuk datang dari smartphoneku. Tunggu,
karena aku menerima panggilan telepon di Dunia Kebalikan, berarti... Aku melihat
layar dan seperti yang kuduga, Tulisannya 'Panggilan Masuk : Kami-sama'
“Ya,
halo?” (Touya)
“Oh,
Touya-kun? Kelihatanya ada masalah di sana, ya?”
(Kami-sama)
“Ah,
apa Anda sedang melihatnya?”
(Touya)
“Umu.
Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, ini terkait dengan masalah yang sedang
kau hadapi saat ini. Jika ada waktu, apa kau bisa mampir ke sini sebentar?”
(Kami-sama)
Ke
Alam Dewa? Aku penasaran apa yang ingin dibicarakan... Untuk saat ini aku
membalas iya lalu memutuskan panggilan.
Masalah
yang kuhadapi saat ini... Apakah maksudnya insiden mendarat di dunia lain?
Apakah
ada semacam masalah yang muncul dari sisi dewa? Ups, aku harus menangani
orang-orang di depanku terlebih dahulu.
Akupun
memaktifkan [Gerbang Dimensi] yang berada di tengah-tengah taman dan
menghubungkan kedua dunia.
⭐⭐⭐⭐⭐
ReplyDelete😄👍
ReplyDelete😲
ReplyDeleteNice update lagi min
ReplyDeleteRequest LN Assassins Pride dong min. Bagus tuh :D
ReplyDeletelanjutkan min
ReplyDeleteMin tolong di posting seirei gensouki jg dong..
ReplyDeleteSeirei gensouki udah ada FT yang translatetinnya
DeleteMantabs.... Lanjutin
ReplyDeleteLanjut min ampe 319
ReplyDeleteIni ln drop?? Kok update lama banget
ReplyDeleteNext
ReplyDelete